Beras Sachet Jadi Favorit Mahasiswa di Jateng

Beras Sachet Jadi Favorit Mahasiswa di Jateng
Beras Sachet Jadi Favorit Mahasiswa di Jateng. Tahap pengenalan beras premium dalam kemasan atau sachet oleh Badan Urusan Logistik (Bulog) mulai diterima berbagai lapisan masyarakat. Di Jawa Tengah beras sachet atau renceng menjadi idola kalangan mahasiswa.

Kepala Bulog Divre Jawa Tengah, M Sugit Tedjo Mulyono, mengatakan beras renceng saat ini paling laku di toko dekat kampus. Di mana segmen beras model baru itu diburu kalangan anak kos, keluarga baru dan orang-orang yang mau hidup secara praktis.

“Ini progres yang bagus. Karenanya Pak Buwas sebagai Dirut Bulog berpendapat masa sih di warung ada gula dan mie instan. Tapi enggak ada beras murah,” kata Sugit, Senin, 13 Agustus 2018.
Bulog Divre Jateng sendiri hingga kini telah memproduksi beras renceng kemasan 200 gram sebanyak 23.966 sachet. Beras Renceng dengan merek “Beras Kita” itu dibanderol dengan harga Rp2.500 per sachet dan dapat diperoleh di sejumlah pasar tradisional, toko kelontong, maupun di Rumah Pangan Kita (RPK) seluruh wilayah Jawa Tengah.

“Sampai dengan saat ini realisasi penjualan beras renceng sebanyak 12.685 sachet,” katanya.
Keberadaan beras renceng ini, Sugit menjelaskan akan mampu mencegah mafia beras yang berniat menimbun beras dan membuat harga beras melambung, karena kurangnya ketersediaan di pasaran.
“Permintaan paling menonjol di Solo. Akhir-akhir ini permintaannya sangat meningkat. Kita targetkan semua toko dan kampung kita kirim beras renceng,” jelasnya.

Jika ada pedagang yang menolak beras renceng, ia bilang akan tetap diberikan sembari menyosialisasikan manfaatnya. Ia menyebut jika beras renteng punya batas kedaluwarsa yakni tiga bulan. Selebihnya akan ditarik dari pasaran.
 
Beras Rastra

Sugit menambahkan, terkait kegiatan penyaluran bansos rastra, saat ini telah tersalur 100 persen untuk Pagu Januari-Juli 2018. Adapun stok beras masih aman dan cukup untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.

Selain komoditas beras yang ada di dalam gudang Bulog, terdapat juga stok komoditas lainnya, seperti Minyak Goreng, Gula, Tepung Terigu, Daging dan Telur Ayam.

Dijelaskan, untuk Realisasi Pengadaan Beras, hingga saat ini telah mencapai 197.713 Ton atau 64,95 persen dari target sampai dengan Agustus 2018 sebanyak 304.375 Ton.

Namun begitu, realisasi pengadaan harian sebesar 1.500 sampai 1.900 ton per hari mengalami penurunan dari bulan sebelumnya sebanyak 2.000 sampai 2.700 ton per hari, yang dipengaruhi harga Gabah Tingkat Petani (GKP) mengalami kenaikan.

Comments

Popular posts from this blog

Rp291 Juta Disalurkan BPJS Ketenagakerjaan Bantu Korban Gempa Lombok

Dalam Waktu 4 Detik, Oppo Find X Lamborghini Ludes Terjua

OJK dan Industri Jasa Keuangan Sumbang Rp8,3 Miliar Untuk Lombok